Arsip | Uncategorized RSS feed for this section

Artikel Bisnis dalam bidang pertanian, Bisnis dalam peternakan, dan Bisnis dalam bidang kelautan

19 Jan

Nama  : Dinar Aviyani

Kelas   : 4ea07

Npm    : 12212173

Tugas  : Etika bisnis

Judul  : tentang 1. Bisnis dalam bidang pertanian, 2. Bisnis dalam peternakan, 3. Bisnis   dalam bidang kelautan

 

  1. Bisnis Dalam Bidang Pertanian

Pengertian Bisnis dalam bidang pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggriscrop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan  tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.

 

  • Macam-macam bisnis pertanian

Bisnis sektor pertanian Indonesia bisa dibilang cukup beraneka ragam dan menjanjikan sebuah keuntungan. Bagaimana tidak, mayoritas perekonomian masyarakat Indonesia bergerak di sektor pertanian. Sektor pertanian yang dimaksud tersebut bukan hanya pertanian dalam artian sempit akan tetapi merambah ke pertanian dalam artian luas. Sektor pertanian dalam artian luas tersebut sangat memberi prospek dalam berbisnis. Sektor itu dapat dikelompokkan menjadi:

  1. Bisnis Pertanian Rakyat

Bisnis pertanian rakyat atau disebut dengan pertanian dalam artian sempit merupakan sektor yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat di Indonesia yang menggeluti bisnis sektor ini dari jaman dahulu secara turun temurun hingga saat ini. Dikarenakan turun temurun tersebut, bisnis pertanian rakyat bisa dibilang mempunyai berbagai variasi jenis. Bisnis pertanian rakyat bisa meliputi jenis pertanian pangan, sayuran, buah-buahan, serta tanaman lain yang mempunyai potensi diperjual belikan.

2. Bisnis Perkebunan

Bisnis perkebunan merupakan bisnis usaha penanaman lahan dengan berbagai tanaman keras. Ada dua macam perkebunan, yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Perkebunan rakyat adalah perkebunan yang dikelola oleh rakyat. Perkebunan besar biasanya dikelola oleh pemerintah atau perusahaan perkebunan. Perkebunan besar biasanya menanam karet, kelapa, kelapa sawit, dan tebu. Bukan hanya itu, akan tetapi tanaman perkebunan dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu tanaman musiman dan tanaman tahunan.

1) Contoh tanaman perkebunan musiman atau berumur pendek adalah tebu, tembakau, dan  rosela.

2) Contoh anaman perkebunan tahunan atau berumur panjang atau tahunan adalah teh, kopi, cengkeh, lada, karet, kelapa, dan kelapa sawit. Hasil perkebunan tersebut kebanyakan lebih ditujukan untuk ekspor sehingga dapat menghasilkan omset yang besar dan sangat menjanjikan. Tak heran jika sektor ini sekarang menjadi incaran para pengusaha konglongmerat di negeri ini.

3. Bisnis Kehutanan

Bisnis kehutanan adalah bisnis usaha pengelolaan komoditas hasil hutan seperti kayukayu besar, rotan, damar, kemenyan dan lainya. Dari kesemua hasil tersebut salah satu hasil hutan yang akhir-akhir ini cukup prospek adalah pengolahan kayu jati. Produk pengolahan kayu jati ini cukup laku dipasaran. Pusat pengolahan kayu jati tersebut banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Daerah penghasil kayu jati hutan adalah Kalimantan, Sumatera, dan Papua.

4. Bisnis Peternakan

Bisnis peternakan adalah bisnis usaha memelihara binatang peliharaan yang dapat diambil manfaatnya sehingga mampu memberikan suatu keuntungan. Usaha bisnis peternakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, dan peternakan unggas.

1) Contoh peternakan hewan besar adalah peternakan sapi, kerbau, dan kuda. Peternakan hewan besar banyak dilakukan di daerah dengan padang rumput yang luas. Contohnya di Nusa Tenggara Timur.

2) Contoh peternakan hewan kecil adalah peternakan kambing, domba, kelinci, dan babi.

3) Contoh peternakan unggas adalah peternakan ayam, itik, entok, dan burung.

Bisnis peternakan di Indonesia ada yang dikelola secara kecil-kecilan dan ada juga yang dikelola secara besar-besaran. Peternakan kecil-kecilan dilakukan di rumah-rumah penduduk, contohnya peternakan ayam, kambing, kerbau, dan kelinci. Peternakan besar-besaran biasanya dilaksanakan oleh pemerintah dan pengusaha swasta. Kedua sektor usaha peternakan tersebut menghasilkan daging, telur, susu, dan kulit. Komoditas tersebutlah yang biasanya selalu memenuhi permintaan konsumen di pasar dalam skala Nasional.

5. Bisnis Perikanan

Sebagaimana kita ketaui, Indonesia mempunyai wilayah perairan yang sangat luas. Hal tersebut dikarenakan Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri lebih dari tujuh belas ribu pulau. Dari sisi itulah Indonesia bisa dibilang mempunyai potensi bisnis usaha perikanan yang menjanjikan.

Uraian mengenai macam-macam bisnis pertanian diatas sepertinya selaras terhadap yang dikatakan oleh (Mubyarto, 1986:21) bahwa pertanian terbagi ke dalam pertanian dalam arti luas dan pertanian dalam arti sempit, yang mana keduanya mempunyai potensi bisnis pertanian yang bagus. Bisnis sektor pertanian yang dimaksud mencangkup:

1) Pertanian rakyat (disebut juga sebagai pertanian dalam arti sempit).

2) Perkebunan (termasuk didalamnya perkebunan rakyat atau perkebunan besar).

3) Kehutanan.

4) Peternakan.

5) Perikanan (dalam perikanan dikenal pembagian lebih lanjut yaitu perikanan darat dan perikanan laut).

  • Potensi bisnis pertanian di Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kurang lebih 17.508 pulau yang tersebar di 33 provinsi. Hal tersebut menjadikan Indonesia memiliki potensi alam yang sangat melimpah akan keanekaragaman flora dan faunanya. Selain itu Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris. Sebagai Negara agraris, Indonesia memiliki tanah yang subur dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis tanaman pertanian. Banyak sekali jenis tanaman yang bisa ditanam di Indonesia seperti sayur- mayur, tanaman obat-obatan, tanaman pangan seperti padi-padian, umbi -umbian hingga pertanian kayu-kayu berkualitas tinggi dan bernilai jual mahal.

 

  1. Potensi Keanekaragaman Hayati

Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam, termasuk plasma nutfah, yang melimpah. Bio-diversity darat Indonesia merupakan terbesar nomor dua di dunia setelah Brasil, sedangkan bila termasuk biodiversity laut maka Indonesia merupakan terbesar nomor satu di dunia. Hal ini dapat dilihat dengan beragamnya jenis komoditas pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan yang sudah sejak lama diusahakan sebagai sumber pangan dan pendapatan masyarakat.

Aneka ragam dan besarnya jumlah plasma nutfah tanaman dan hewan menjadikan Indonesia mempunyai potensi bisnis yang prospek. Dari hasil keranekaragam tersebut bermunculan bahan olahan yang dapat digunakan dalam proses bahan baku industri. Banyak orang-orang yang memanfaatkan potensi tersebut dengan mencoba mendirikan industri rumah tangga. Atas adanya industri rumah tangga tersebut, para angkatan kerja banyak yang terserap, dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

2. Potensi Lahan

Ada banyak potensi lahan di Indonesia yang bisa digunakan dan bisa digarap petani Indonesia. Jika kesemuanya itu bisa dimanfaatkan dengan baik, maka akan menjadi sebuah peluang bisnis yang menguntungkan. Banyak potensi yang dimiliki Indonesia yang bisa mejadi peluang bisnis karena Indonesia itu adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki tanah yang subur. Oleh karena itu kita harus bisa memafaatkan kekayaan Indonesia dengan baik dan benar sehingga menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Indonesia memiliki potensi ketersediaan lahan yang cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal. Data dari kajian akademis yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Kementerian Pertanian pada tahun 2006 memperlihatkan bahwa total luas daratan Indonesia adalah sebesar 192 juta ha, terbagi atas 123 juta ha (64,6 persen) merupakan kawasan budidaya dan 67 juta ha sisanya (35,4 persen) merupakan kawasan lindung. Dari total luas kawasan budidaya, yang berpotensi untuk areal pertanian seluas 101 juta ha, meliputi lahan basah seluas 25,6 juta ha, lahan kering tanaman semusim 25,3 juta ha dan lahan kering tanaman tahunan 50,9 juta ha. Sampai saat ini, dari areal yang berpotensi untuk pertanian tersebut, yang sudah dibudidayakan menjadi areal pertanian sebesar 47 juta ha, sehingga masih tersisa 54 juta ha yang berpotensi untuk perluasan areal pertanian,

3. Potensi Perairan

Selain dikenal sebagai Negara agraris, Indonesia juga mempunyai potensi sebagai Negara maritim. Hal itu tidak lepas dalam kaitanya wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan dan lautan. Tentu saja keadaan tersebut dapat menjadikan peluang tersendiri dalam pengembangaan usaha perikanan. Dari sisi tersebutlah yang menjadikan potensi bisnis perikanan di Indonesia mempunyai prospek yang bagus dalam persaingan dunia kerja.

Sektor perikanan merupakan sektor yang cukup baik dalam peningkatan pendapatan nasional. Banyak pasar ekspor yang akhir-akhir ini tertarik terhadap hasil perikanan Indonesia. Sebut saja Negara-negara di timur tengah dan Amerika yang memberi peluang masuknya produk perikanan Indonesia. Alhasil pendapatan nasional cukup meningkat akibat sumbangan ekspor perikanan ke Negara luar negeri.

Besar pendapatan sektor pertanian (Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan) menunjukkan angka yang terus meningkat dari tahun 2004 hingga 2009, yaitu sebesar Rp 329.124,6 Miliar pada tahun 2004 yang terus meningkat di tahun-tahun berikutnya hingga mencapai Rp 858.252 Miliar pada tahun 2009. Begitu pula dengan pendapatan sektor industri yang juga mengalami peningkatan, besar pendapatan sektor industri (industri pengolahan) menunjukkan angka yang terus meningkat dari tahun 2004 hingga 2009, yaitu sebesar Rp 644.342,6 Miliar pada tahun 2004 yang terus meningkat di tahun-tahun berikutnya hingga mencapai Rp 1.480.905,4 Miliar pada tahun 2009. Pendapatan Dometik Bruto (PDB) Indonesia pun secara keseluruhan mengalami peningkatan, besar PDB tahun 2004 adalah Rp 2.295.826,2 Miliar dan meningkat pada tahun berikutnya menjadi Rp 2.774.281,1 Miliar, kemudian meningkat lagi pada tahun 2006 menjadi Rp 3.339.216,8 Miliar kemudian meningkat lagi pada tahun 2007 menjadi Rp 3.950.893,2 Miliar, pada tahun 2008 menjadi Rp 4.951.356,7 Miliar dan meningkat lagi pada tahun 2009 menjadi Rp 5.613.441,7 Miliar, angka yang cukup signifikan dalam perekonomian suatu Negara.

mengatakan bahwa pertanian merupakan sektor terbesar dari hampir setiap sektor perekonomian negara berkembang termasuk negara Indonesia. Sektor ini menyediakan pendapatan bagi hampir seluruh angkatan kerja yang ada, menghasilkan bahan mentah, bahan baku atau penolong bagi industri dan menjadi sumber terbesar penerimaan devisa dalam peningkatan perekonomian Negara.

  • Argumentasi/ komentar menurut saya tentang bisnis bidang pertanian :

Dari berbagai uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa macam-macam bisnis pertanian di Indonesia meliputi : bisnis pertanian rakyat (disebut juga sebagai pertanian dalam arti sempit), bisnis perkebunan (termasuk didalamnya perkebunan rakyat atau perkebunan besar), bisnis kehutanan, bisnis peternakan, dan bisnis perikanan (dalam perikanan dikenal pembagian lebih lanjut yaitu perikanan darat dan perikanan laut). Potensi bisnis pertanian terhadap perekonomian Indonesia dapat dilihat dari potensi keanekaragaman hayati yang begitu banyak dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Potensi perikanan yang melimpah karena kondisi Indonesia adalah Negara kepulauan. Selain itu Indonesia juga mempunyai potensi lahan yang luas dan mampu menyerap tenaga kerja dalam peningkatan perekonomian masyarakat sehingga mampu berkontribusi dalam peningkatan pendapatan nasional.

  1. Bisnis Dalam Bidang Peternakan

Secara umum penilaian dan keberhasilan dalam budidaya peternakan yang telah dijalankan oleh peternak, dapat digambarkan atau ditinjau dari berbagai aspek dalam proses budidaya peternakan, sebagai berikut:

  1. Aspek Produksi
  • Tingkat produksi tinggi, tetapi secara ekonomi masih tetap berada dalam batas-batas yang menguntungkan
  • Produksi per tenaga kerja mencapai rasio (imbangan) yang tinggi
  • Jumlah yang dipelihara cukup banyak, tetap selalu dalam imbangan yang menguntungkan
  • Produksi makanan ternak cukup banyak, sehingga memungkinkan tersedia sepanjang tahun
  1. Aspek Reproduksi
  • Semua aspek reproduksi yang bernilai ekonomis (masa kosong, service per conception, conception rate, umur pertama kawin, dan umur beranak) selalu dipertahankan pada tingkat yang efisien menguntungkan
  • Setiap pedet yang dilahirkan tumbuh normal dan tingkat pertumbuhan sesuai dengan umurnya
  • Selalu tersedia ternak pengganti (replacement stock) dengan umur dan bobot badan yang seragam
  1. Aspek Ekonomi
  • Tingkat keuntungan (profit) per ekor ternak selalu dapat dipertahankan tinggi, berarti investasi pada setiap ekor sapi perah tetap berada pada tingkatan rendah
  • Tenaga kerja digunakan secara efisien pada berbagai sektor produksi, sehingga ongkos tenaga kerja yang dikeluarkan cukup memadai
  • Perhitungan dan penggunaan modal (capital) dilakukan secara tepat dan efisien terhadap unit-unit produksi
  • Kualitas produksi selalu dapat dipertahankan, sehingga nilai jual tinggi
  1. Aspek Fasilitas
  • Pengadaan sarana dan fasilitas dalam jumlah yang memadai dan efisien dalam penggunaannya
  • Penempatan perkandangan dan bangunan-bangunan lainnya diatur secara strategis dan efisien bagi para tenaga kerja, serta luasnya sesuai dengan kebutuhan
  • Pelaksanaan dan penggunaan semua catatan (recording) dari setiap kegiatan dilakukan secara teratur dan akurat, sehingga dapat mempermudah dan memperlancar evaluasi, serta pembuatan keputusan yang bersifat manajemen (managerial)

keadaan tersebut dapat dilaksanakan oleh para peternak, berarti para peternak tersebut telah mampu atau tingkat manajemennya baik, sehingga tingkat keuntungan peternak selalu dapat dipertahankan.  Sebaliknya, apabila aspek manajemen tersebut diabaikan atau kurang mendapat perhatian, sekalipun dalam peternakan itu menggunakan ternak yang unggul dan mendapat bahan makanan yang berkualitas baik, maka tingkat produksi akan tetap rendah atau tingkat keuntungan tetap sedikit (rendah).  Oleh karena itu, baik tidaknya pelaksanaan kegiatan usaha yang berhubungan dengan aspek manajemen tersebut sepenuhnya bergantung pada kemampuan, keterampilan, dan wawasan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh peternak/manager. Seorang peternak mempunyai status/kedudukan sebagai pemimpin, peng-awas, dan pemelihara (pengusaha) yang senantiasa mengharapkan keuntungan dari usahanya.  Oleh karen itu, peternak adalah faktor penentu untuk mengoperasikan suatu usaha peternakan.  Akan tetapi. Pada kenyataannya hal tersebut sering terlupakan, terutama pada peternakan-peternakan skala kecil.  Hal ini disebabkan karena:

  • Tekanan/desakan kemanjuan ilmu pengetahuan
  • Kemajuan teknologi dan produk-produk teknologi, seperti embryo transfer dan ransum jadi
  • Program perbaikan mutu genetik

Dengan demikian, kualitas seorang peternak/manager peternakan sangat diperlukan, karena merupakan faktor utama sebagai unsur pelaksana kegiatan yang dapat menentukan berhasil-tidaknya suatu usaha. Secara garis besarnya, seorang peternak/manager dapat dinilai berhasil dengan baik jika dilihat dari segi:

  1. Skala usaha atau jumlah ternak yang dipelihara semakin berkembang dalam proporsi atau rasio ternak yang menguntungkan
  2. Keberhasilan menggunakan metode usaha yang baik, sehingga selalu memberikan jaminan dari usahanya yang kurang menguntungkan menjadi suatu usaha yang lebih menguntungkan

Kualitas seorang peternak/manager selain dapat dinilai berdasarkan kemampuan, keterampilan dan pengetahuannya, juga diperlukan tambahan yang berkaitan dengan sikap dan kepribadiannya, serta kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat membawa keberhasilan. Adapun sikap dan kepribadian yang dituntut dari seorang peternak/manager adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki kecintaan yang besar terhadap ternak yang dipeliharanya.
  2. Memiliki kepribadian yang teguh, rajin, dan tekun bekerja
  3. Bijaksana dan cukup pengalaman dalam berbagai tindakan,sehingga keputusan-keputusan manajerial selalu tepat
  4. Percaya diri akan kemampuannya
  • Argumentasi/ komentar menurut saya tentang bisnis bidang peternakan :

Menurut saya yang berkaitan dengan kualitas seorang peternak/manager yang berhasil adalah mereka mimiliki beberapa karakteristik (sifat khas) sebagai berikut : Sikap/Pendirian, Perencana, Pekerja, Pemikir, Penilai, Pandangan ke depan dan Pengetahuan. Carilah peluang usaha di setiap waktu baik kita sedang butuh inspirasi peluang usaha maupun kita tidak butuh peluang usaha. Semua peluang usaha yang kita ketahui, jangan biarkan peluang itu hilang begitu saja.

III. Bisnis Dalam Bidang Kelautan

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki puluhan ribu pulau. Setidaknya terdapat 13.466 pulau yang bernaung di wilayah Negara Kesatua Republik Indonesia, sedangkan luas daratan dan lautan memiliki perbandingan yang cukup signifikan, dari data statistik yang diperoleh setidaknya total luas daratan Indonesia mencapai 1.910.000 km2 sedangkan total luas lautan mencapai 6.279.000 km2. Dengan total keseluruhan luas laut di Indonesia dan potensi sumber daya alam yang dianugerahkan Tuhan kepada negeri ini, baik berupa hayati dan non–hayati merupakan asset besar bagi Indonesia.

Salah satu potensi Indonesia yaitu dibidang perikanan. Indonesia memiliki potensi di bidang perikanan adalah 65 juta ton/ tahun, namun masih 20% yang dimanfaatkan. Tercatat bahwa nilai ekonomi yang terbantu dari sisi potensi perikanan ini jika dikalkulasikan maka pendapatan negara bisa mencapai US$ 47.000.000.000/tahun ditambah lagi dengan kerugian yang diakibatkan oleh illegal fishing dari tahun 2001– 2013 di laut Arafuru. Dari laut Arafuru ini, Negara mendapat kerugian sebesar Rp. 520.000.000.000.000 (520 T).

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) senantiasa berkomitmen dalam membuka peluang kerja sama dan kran investasi tetap mengalir di sektor kelautan dan perikanan secara terpadu. Hal ini akan sejalan dengan dukungan kebijakan guna menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk menarik investor baru, memfasilitasi mediasi dan promosi dan pengurangan hambatan bagi investor. Industri di sektor kelautan dan perikanan kian strategis dan menjanjikan, karena memiliki keterkaitan dari hulu ke hilir sehingga dengan meningkatnya nilai investasi dapat menggerakkan perekonomian daerah maupun nasional. Pasalnya, selama ini ekonomi kelautan belum menjadi kebijakan strategis nasional, meskipun potensi yang dimiliki sektor ini terbilang sangat besar.

Untuk mendukung hal tersebut, KKP telah menempuh upaya pengembangan, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan melalui prinsip pendekatan investasi yang berbasis pada investasi kreatif inovatif yang bernafaskan Blue Economy. Mengingat sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu unggulan baru di Indonesia yang realistis dimana potensi produksi yang dimiliki dan permintaan terhadap komoditas produk kelautan terus meningkat. Seperti diketahui, bahwa potensi serta kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia diperkirakan mencapai Rp 3.000 triliun per tahun dengan nilai aktivitas ekonomi perikanan pada tahun 2013 mencapai Rp 291,8 triliun. “Nilai aktivitas ekonomi tersebut meningkat Rp 36,4 triliun dibandingkan dengan tahun 2012.

Sementara itu, menurut hasil proyeksi Balitbang KKP economic size sektor perikanan di tahun 2014 mencapai Rp 337 triliun atau meningkat sebesar Rp 45,2 triliun dibandingkan dengan tahun 2013. Padahal 10 tahun lalu, nilai aktivitas ekonomi perikanan masih di bawah Rp 50 triliun dengan kenaikan rata-rata Rp 4,4 hingga 7,4 triliun per tahun. “Beranjak dari hal tersebut, sektor ini dapat menjadi ‘ladang’ para investor di dalam pembangunan dan pengembangan industri kelautan dan perikanan secara terpadu dan berkelanjutan di Indonesia.

Sementara itu, jika berkaca pada data nilai perdagangan sektor kelautan perikanan pada tahun 2012 lalu, mencapai 3,85 miliar dollar AS. Lalu pada tahun 2013 naik menjadi 4,19 miliar dollar AS. Lebih lanjut, menilik dari sisi penyediaan pangan khususnya produk olahan, tercatat jumlah produk olahan mencapai 5,16 juta ton atau meningkat sebesar 6,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Hal ini menunjukkan kebijakan indutrialisasi yang dicanangkan KKP telah memberikan hasil positif bagi peningkatan produk perikanan nasional.

Bisnis produk perikanan non konsumsi pun mengalami kenaikan tren positif dan memiliki prospek yang menjanjikan secara ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari capaian nilai perdagangan produk perikanan non konsumsi meningkat sebesar Rp 1,789 triliun atau sebesar 119 persen di tahun 2013 dari target sebesar Rp 1,5 triliun. Adapun nilai perdagangan produk non konsumsi terbesar disumbang oleh ikan hias yakni sebesar Rp 819 miliar dan tepung ikan sebesar Rp 611 miliar. “Bersandar dari data tersebut, maka sektor kelautan dan perikanan memiliki peran sangat penting dalam penyediaan bahan pangan dan bahan baku bagi industri, sumber penerimaan devisa, pengentasan kemiskinan, penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.

  • Argumentasi/ komentar menurut saya tentang bisnis bidang peternakan :

Dari kekayaan alam yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia ini mampu memberikan kontribusi di bidang perekonomian Indonesia. Total keseluruhan sumber daya kelautan yang dimiliki oleh Indonesia tercatat sebanyak US $ 1.000.000.000.000/ tahun atau setara dengan Rp. 11.392.000.000.000.000.00/ tahun nya. Sebagai anak Bangsa Indonesia yang cinta akan negerinya, saya selaku penulis menghimbau dan mengajak kepada pembaca untuk dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Negara ini untuk kepentingna Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia bukan hanya untuk kepentingan pribadi, kelompok ataupun golongan.

Daftar Pustaka :

http://arifinbudi.blogspot.co.id/2012/12/makalah-bahasa-indonesia-bisnis-bidang.html

http://simhblpp.blogspot.co.id/

http://writing-contest.bisnis.com/artikel/read/20140401/380/215203/kekayaan-dan-potensi-dari-sumber-daya-kelautan-di-indonesia-

Pelangi dihidupku

7 Jan

NAMA          : DINAR AVIYANI

KELAS         : 4EA07

NPM              : 12212173

TUGAS         : SOFTSKILL ETIKA BISNIS (Biodata Diri)

 

Perkenalkan nama saya DINAR AVIYANI tapi saya biasa di panggil nhay, karena dari kecil orang tua saya sering manggil nay jadi kebiasaan sampai sekarang panggilan kesayangannya nay. Saya lahir di Jakarta tanggal 23 April 1994 umur saya 21 tahun , saya tinggal di kalibata bersama keluarga saya dan kedua orang tua saya. Saya dari 4 bersaudara saya anak ke 2 saya punya kakak perempuan 1 bernama DIAN WINDI YANI dan saya punya 2 adik perempuan bernama DHINI YUNITA PUTRI DAN DAVINA AULIA ANDINI kebetulan keluarga saya perempuan semua kecuali ayah saya paling ganteng sendiri. Kami akur sekali apa-apa selalu sama dan barang-barang, tetapi ketika kakak saya sudah menikah kita sudah tidak tinggal barang. Kakak saya mempunyai suami bernama AHMAD YANI, alhamdulillahnya saya punya keponakan yang ganteng, anak pertamanya bernama Fathir Muhammad Aska dan anak keduanya bernama Fathan Muhammad Aska. Saya alumni dari tk sampai smk, yang pertama saya tk aisyah 32 jakarta, saya alumni sdn 17 pagi jakarta , smpn 253 jakarta, smkn 41 jakarta dan saya kuliah di Universitas Gunadarma saya sudah semester 7 begitu banyak perjuangan menuju kesuksesan dan keberhasilan demi sebuah sarjana dan pekerjaan yang mapan. Banyak sekali hobi saya tapi yang paling saya suka yaitu traveling, hunting, kuliner, baca novel dan dengerin musik. Cita-cita saya ingin membanggakan kedua orang tua saya, saya ingin menjadi pengusaha karena saya ingin memperkerjakan pengangguran dan mengurangi pengangguran di Indonesia agar penerus di Indonesia semakin maju dan berkembang tapi pengusaha sembari kerja kalau bisa kerjaanya wartawan atau manajer disuatu perusahaan semoga salah satu cita-cita saya terkabulkan amin. Harapan saya banyak sekali sebenarnya tidak bisa di ungkapkan satu per satu, tetapi salah satu dari harapan saya itu saya ingin membanggakan kedua orang tua saya karena saya sangat sayang sama mereka saya ingin pergi haji kedua orang tua saya itu harapan yang paling saya inginkan dan saya perjuangkan, saya ingin selalu membuat mereka tersenyum bahagia. Harapan kedua saya ingin di tahun 2016 ini saya bisa lulus sarjana S1 dengan gelar S.E amin, doa saya agar dimudahkan proposal agar di acc biar saya bisa skripsi. Semoga saya dimudahkan wisudanya dan yang terpenting selesai saya kuliah 4 tahun dan wisuda saya bisa langsung kerja yang mapan dan bisa membuat keluarga saya bahagia, karena buat saya mereka segalanya tanpa mereka saya tidak bisa apa-apa. Suka dalam perjalanan hidup saya selama sekolah di sd saya sering ikut nari di setu babakan dan saya sering dapat peringkat 10 besar, tapi semenjak smp prestasi saya turun karena saya terlalu banyak mengikuti ekskul, saya dulu sering ikut paduan suara, pmr, sama basket. Selanjutnya suka duka yang pernah terjadi selama hidup saya menurut saya pengalaman paling buruk selama hidup saya dan jangan sampai terulang kembali. Saya punya mobil tua dan saya sering mengahbiskan waktu bersama keluarga berkumpul disuatu tempat, ketika saya waktu kecil sekeluarga pergi kesebuah rekreasi naik mobil ayah saya satu keluarga, awalnya kita senang sekali bisa liburan bareng, setelah kita diperjalanan ayah saya merasa tidak enak dengan situasi mobilnya ternyata setelah kita sampai diparkiran luar tempat rekreasi mobil itu keluar asap dan mengebul, sampai akhirnya mobil mesin depannya terbakar kita sekeluarga terpaksa melewati kaca jendela mobil untuk menyelamatkan diri, Alhamdulillah kami sekeluarga selamat hanya luka-luka saja. Saya merasa bersyukur karena allah masih melindungi keluarga saya. Saya sangat sedih sekali dan sedikit trauma dengan masalah mobil itu terbakar, mungkin itu suka duka yang buruk yang pernah terjadi dikeluarga saya yang tidak akan pernah saya lupakan selama hidup saya. Kurang lebihnya saya mohon maaf kalau ada perkataan yang kurang berkenang dalam cerita saya ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis Perusahaan di Indonesia dan Luar Negri

18 Nov

Contoh Kasus di Dalam Negri Pelanggaran Etika Bisnis oleh PT.Megasari Makmur

Perjalanan obat nyamuk bermula pada tahun 1996, diproduksi oleh PT Megasari Makmur yang terletak di daerah Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. PT Megasari Makmur juga memproduksi banyak produk seperti tisu basah, dan berbagai jenis pengharum ruangan. Obat nyamuk HIT juga mengenalkan dirinya sebagai obat nyamuk yang murah dan lebih tangguh untuk kelasnya. Selain di Indonesia HIT juga mengekspor produknya ke luar Indonesia.

Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari Makmur dinyatakan ditarik dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan Diklorvos yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap manusia. Departemen Pertanian, dalam hal ini Komisi Pestisida, telah melakukan inspeksi di pabrik HIT dan menemukan penggunaan pestisida yang menganggu kesehatan manusia seperti keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.

HIT yang promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur tetapi juga Diklorvos (zat turunan Chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia). Obat anti-nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang). Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan melaporkan PT Megarsari Makmur ke Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 11 Juni 2006. Korbannya yaitu seorang pembantu rumah tangga yang mengalami pusing, mual dan muntah akibat keracunan, setelah menghirup udara yang baru saja disemprotkan obat anti-nyamuk HIT.

Analisis Menurut Saya :

Dalam perusahaan modern, tanggung jawab atas tindakan perusahaan sering didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan perusahaan biasanya terdiri atas tindakan atau kelalaian orang-orang berbeda yang bekerja sama sehingga tindakan atau kelalaian mereka bersama-sama menghasilkan tindakan perusahaan. Jadi, siapakah yang bertanggung jawab atas tindakan yang dihasilkan bersama-sama itu?

Pandangan tradisional berpendapat bahwa mereka yang melakukan secara sadar dan bebas apa yang diperlukan perusahaan, masing-masing secara moral bertanggung jawab. Lain halnya pendapat para kritikus pada pandangan tradisional, yang menyatakan bahwa ketika sebuah kelompok terorganisasi seperti perusahaan bertindak bersama-sama, tindakan perusahaan mereka dapat dideskripsikan sebagai tindakan kelompok, dan konsekuensinya tindakan kelompoklah, bukan tindakan individu, yang mengharuskan kelompok bertanggung jawab atas tindakan tersebut.

Kaum tradisional membantah bahwa, meskipun kita kadang membebankan tindakan kepada kelompok perusahaan, fakta legal tersebut tidak mengubah realitas moral dibalik semua tindakan perusahaan itu. Individu manapun yang bergabung secara sukarela dan bebas dalam tindakan bersama dengan orang lain, yang bermaksud menghasilkan tindakan perusahaan, secara moral akan bertanggung jawab atas tindakan itu.

Namun demikian, karyawan perusahaan besar tidak dapat dikatakan “dengan sengaja dan dengan bebas turut dalam tindakan bersama itu” untuk menghasilkan tindakan perusahaan atau untuk mengejar tujuan perusahaan. Seseorang yang bekerja dalam struktur birokrasi organisasi besar tidak harus bertanggung jawab secara moral atas setiap tindakan perusahaan yang turut dia bantu, seperti seorang sekretaris, juru tulis, atau tukang bersih-bersih di sebuah perusahaan. Faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan yang meringankan dalam organisasi perusahaan birokrasi berskala besar, sepenuhnya akan menghilangkan tanggung jawab moral orang itu.

Kita mengetahui bahwa Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.

Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran perusahaan besarpun berani untuk mengambil tindakan kecurangan untuk menekan biaya produksi produk. Mereka hanya untuk mendapatkan laba yang besar dan ongkos produksi yang minimal. Mengenyampingkan aspek kesehatan konsumen dan membiarkan penggunaan zat berbahaya dalam produknya . dalam kasus HIT sengaja menambahkan zat diklorvos untuk membunuh serangga padahal bila dilihat dari segi kesehatan manusia, zat tersebut bila dihisap oleh saluran pernafasan dapat menimbulkan kanker hati dan lambung.

Dan walaupun perusahaan sudah meminta maaf dan juga mengganti barang dengan memproduksi barang baru yang tidak mengandung zat berbahaya tapi seharusnya perusahaan jugamemikirkan efek buruk apa saja yang akan konsumen rasakan bila dalam penggunaan jangka panjang. Sebagai produsen memberikan kualitas produk yang baik dan aman bagi kesehatan konsumen selain memberikan harga yang murah yang dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya.

Penyelesaian Masalah yang dilakukan PT.Megasari Makmur dan Tindakan Pemerintah

Pihak produsen (PT. Megasari Makmur) menyanggupi untuk menarik semua produk HIT yang telah dipasarkan dan mengajukan izin baru untuk memproduksi produk HIT Aerosol Baru dengan formula yang telah disempurnakan, bebas dari bahan kimia berbahaya. HIT Aerosol Baru telah lolos uji dan mendapatkan izin dari Pemerintah. Pada tanggal 08 September 2006 Departemen Pertanian dengan menyatakan produk HIT Aerosol Baru dapat diproduksi dan digunakan untuk rumah tangga (N0. RI. 2543/9-2006/S).Sementara itu pada tanggal 22 September 2006 Departemen Kesehatan juga mengeluarkan izin yang menyetujui pendistribusiannya dan penjualannya di seluruh Indonesia.

Undang-undang

Jika dilihat menurut UUD, PT Megarsari Makmur sudah melanggar beberapa pasal, yaitu :

  1. Pasal 4, hak konsumen adalah :

Ayat 1 : “hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa”.

Ayat 3 : “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa”.

PT Megarsari tidak pernah memberi peringatan kepada konsumennya tentang adanya zat-zat berbahaya di dalam produk mereka.Akibatnya, kesehatan konsumen dibahayakan dengan alasan mengurangi biaya produksi HIT.

  1. Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah :

Ayat 2 : “memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan”

PT Megarsari tidak pernah memberi indikasi penggunaan pada produk mereka, dimana seharusnya apabila sebuah kamar disemprot dengan pestisida, harus dibiarkan selama setengah jam sebelum boleh dimasuki lagi.

  1. Pasal 8

Ayat 1 : “Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan”

Ayat 4 : “Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran”

PT Megarsari tetap meluncurkan produk mereka walaupun produk HIT tersebut tidak memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku bagi barang tersebut.Seharusnya, produk HIT tersebut sudah ditarik dari peredaran agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tetapi mereka tetap menjualnya walaupun sudah ada korban dari produknya.

  1. Pasal 19 :

Ayat 1 : “Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan”

Ayat 2 : “Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”

Ayat 3 : “Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal transaksi”

Menurut pasal tersebut, PT Megarsari harus memberikan ganti rugi kepada konsumen karena telah merugikan para konsumen.

Tanggapan :

  1. Megarsari Makmur sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan dengan memasukkan 2 zat berbahaya pada produk mereka yang berdampak buruk pada konsumen yang menggunakan produk mereka. Salah satu sumber mengatakan bahwa meskipun perusahaan sudah melakukan permintaan maaf dan berjanji menarik produknya, namun permintaan maaf itu hanyalah sebuah klise dan penarikan produk tersebut seperti tidak di lakukan secara sungguh –sungguh karena produk tersebut masih ada dipasaran.

Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh PT. Megarsari Makmur yaitu Prinsip Kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan peringatan kepada konsumennya mengenai kandungan yang ada pada produk mereka yang sangat berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan juga tidak memberi tahu penggunaan dari produk tersebut yaitu setelah suatu ruangan disemprot oleh produk itu semestinya ditunggu 30 menit terlebih dahulu baru kemudian dapat dimasuki /digunakan ruangan tersebut.

Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan produknya karena dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan / loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri.

Contoh Kasus Diluar Negri

Kasus Pada Produk Johnson dan Johnson

Johnson & Johnson adalah perusahaan manufacture yang bergerak dalam pembuatan dan pemasaran obat-obatan dan alat kesehatan lainnya di banyak negara di dunia. Tylenol adalah obat rasa nyeri yang di produksi oleh McNeil Consumer Product Company yang kemudian menjadi bagian anak perusahaan Johnson & Johnson. Tingkat penjualan Tylenol sangat mengagumkan dengan pangsa pasar 35% di pasar obat analgetika peredam nyeri, atau setara dengan 7% dari total penjualan grup Johnson & Johnson dan kira-kira 15 hingga 20% dari laba perusahaan itu.

Pada hari kamis tgl 30 September 1982, laporan mulai diterima oleh kantor pusat Johnson & Johnson bahwa adanya korban meninggal dunia di Chicago setelah meminum kapsul obat Extra Strength Tylenol. Kasus kematian ini menjadi awal penyebab rangkaian crisis management yang telah dilakukan oleh Johnson & Johnson. Pada kasus itu, tujuh orang dinyatakan mati secara misterius setelah mengonsumsi Tylenol di Chicago. Setelah diselidiki, ternyata Tylenol itu mengandung racun sianida. Meski penyelidikan masih dilakukan guna mengetahui pihak yang bertanggung jawab, J&J segera menarik 31 juta botol Tylenol di pasaran dan mengumumkan agar konsumen berhenti mengonsumsi produk itu hingga pengumuman lebih lanjut. J&J bekerja sama dengan polisi, FBI, dan FDA (BPOM-nya Amerika Serikat) menyelidiki kasus itu. Hasilnya membuktikan, keracunan itu disebabkan oleh pihak lain yang memasukkan sianida ke botol-botol Tylenol. Biaya yang dikeluarkan J&J dalam kasus itu lebih dari 100 juta dollar AS. Namun, karena kesigapan dan tanggung jawab yang mereka tunjukkan, perusahaan itu berhasil membangun reputasi bagus yang masih dipercaya hingga kini. Begitu kasus itu diselesaikan, Tylenol dilempar kembali ke pasaran dengan penutup lebih aman dan produk itu segera kembali menjadi pemimpin pasar.

Analisis Menurut Saya :

Kasus ini merupakan contoh kasus dimana perusahaan telah melanggar kode etis dengan tidak memperhatikan keselamatan dari konsumen. Pada kasus ini dari pihak Johnson & Johnson dengan cepat menyelesaikan masalah ini. Pihak Johnson melakukan upaya dengan cara memberitakan semua proses produksi dan quality controlnya ke publik, tidak hanya pada penyidik. Dan tentunya data QA procedures tersebut menjadi makanan empuk bagi industrial intelligence para pesaing. Dalam dua tau tiga hari saja, semua inventaris Tylenol ditarik dari semua rak supermarkets dan drugstores secara nasional, dan semua produksi Tylenol berhenti. Esensinya, adalah bahwa J&J tidak akan pernah lari dari tanggung-jawab pada publik, dan secara proaktif memperbaiki perilakunya sendiri, meski indikasinya kemudian mulai mengarah ke tindakan usil, dan bukan kebocoran kualitas di pabrik-pabrik Tylenol.

 

Sumber :

http://donny-tresna.blogspot.co.id/2014/11/perusahaan-yang-melanggar-etika-di.html

https://nildatartilla.wordpress.com/2013/02/09/contoh-kasus-pelanggaran-etika-bisnis-oleh-pt-megasari-makmur/

 

AKU BANGGA MENJADI ANAK INDONESIA

27 Apr

AKU BANGGA MENJADI ANAK INDONESIA

Mengapa aku bangga menjadi anak Indonesia?
Indonesia adalah Negara yang besar yang terbentuk dari ribuan pulau berbagai suku juga begitu banyak ragam budaya di Indonesia, salah satu alasan saya mengapa saya bangga menjadi anak Indonesia adalah Indonesia mempunyai banyak keindahan di negeri nya baik di sektor pariwisata maupun kebudayaannya , juga Indonesia adalah negeri yang mempunyai kekayaan alam yang begitu melimpah .
Aku dilahirkan di Indonesia, negara yang kaya raya dengan hasil laut, hasil hutan, hasil buminya, tanah yang subur, aneka ragam suku dan budaya, aneka ragam batik, aneka ragam kerajinan tangan, aneka ragam buah-buah, banyak tempat bersejarah, tempat hiburan/ rekreasi, aneka ragam rempah-rempah, aneka ragam tanaman obat dan lain lain.
Aku juga bangga dengan Pahlawan-Pahlawannya, yang membela tanah air Indonesia, mereka rela mengorbankan jiwa raganya untuk membela Tanah Air Indonesia, sehingga aku bisa hidup merdeka di tanah airku Indonesia dan aku juga bangga dengan Presidennya, yang sampai sekarang tetap memperhatikan rakyat dan negaranya, berusaha menjadi negara yang maju disegani oleh negara lainnya.
Kalau boleh dibilang, kita sangat bangga dapat hidup dan tinggal di Indonesia. Walau banyak aral merintangnya, Indonesia masih dapat berdiri teguh ditengah peliknya kehidupan dunia ini. Memang, terkadang ada beberapa orang akan menganggap sinis negara tercinta kita ini. Tapi biar bagaimanapun, beginilah negara kita sekarang ini.

Suka ataupun tidak suka, Tuhan telah menakdirkan kita untuk menjadi anak bangsa Indonesia. Sebagai anak bangsa, kita tentunya patut bersyukur atas karunia yang Tuhan berikan. Kita juga perlu menaruh andil dalam memperbaiki kondisi negara ini. Jangan hanya jadi penonton atau hanya mengeluh dan mengkritik saja, tapi kita perlu memikirkan sesuatu hal yang bermanfaat.
Dan tugas saya selaku masyarakat Indonesia adalah menjaga dan melestarikan yang ada di Negara tercinta karena kelangsungan Negara Indonesia juga ada di tangan para pelajar nya khusus nya masyarakat nya pula.
Kemudian jika saya di Tanya seberapa besar nya kecintaan saya dan seberapa besar kebanggaan saya terhadap Negara Indonesia saya menjawab saya bangga, saya bangga, dan saya cinta tanah air saya Indonesia selamanya .
Bahkan salah satu pulau di negeri kita yang juga menjadi obyek wisata andalan bangsa kita, yaitu Pulau Bali beberapa kali menerima penghargaan sebagai pulau terbaik di dunia dan menurut survei terbaru juga terdapat salah satu kota di pulau tersebut yang di nobatkan menjadi kota terbaik di Asia, yaitu Ubud.

Dari sektor pariwisata kita tidak hanya bangga terhadap Bali, karena masih banyak daerah di nusantara ini yang mempunyai keindahan alam yang begitu luar biasa bahkan sama terkenalnya di dunia internasional, seperti Kepulauan Raja Ampat di Papua, Taman Laut Bunaken dan masih banyak lagi. Kita juga patut bangga dengan flora dan fauna yang ada di negeri kita, karena kita salah satu negara yang mempunyai hutan tropis terbesar yang juga menjadi paru-paru dunia. Selain itu kita juga mempunyai fauna yang hanya ada di Indonesia dan merupakan termasuk hewan purbakala, yaitu Komodo. Sumber daya alam negeri ini juga sangat melimah ruah, baik dari sektor pertambangan, minyak dan lainnya yang seharusnya bisa membuat kita menjadi sebuah negara yang hebat. Dari sektor olahraga pun kita patut bangga, khususnya olahraga bulutangkis, karena berkali-kali cabang olahraga ini selalu mengharumkan nama bangsa dari berbagai kejuaraan yang diikuti oleh para atlet kita.
Banyak hal yang bisa kita banggakan dari negeri ini, dan semuanya kita punya, dari kekayaan akan kebudayaan, kekayaan akan keindahan alamnya sampai kekayaan yang terkandung di dalam perut bumi kita. Tinggal Sumber Daya Manusianya yang harus kita benahi, dan kita sebagai generasi muda harus terus berjuang untuk tetap bisa mengharumkan nama bangsa, agar anak cucu kita nanti tetap bisa berkata “Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia”.

http://denny-azhari.blogspot.com/2010/02/mengapa-aku-bangga-menjadi-anak.html

TUGAS SOFTSKILL SEBUTKAN LIRIK LAGU DAERAH

27 Apr

TUGAS SOFTSKILL SEBUTKAN LIRIK LAGU DAERAH

1. Lirik lagu daerah Jali-Jali dari daerah DKI jakarta
Inilah dia sijali-jali
Lagunya enak, lagunya enak
Merdu sekali
Capek sedikit tidak peduli sayang
Asalkan tuan, asalkan tua
Senang di hati
Sumber: http://masih-tidaknyata.blogspot.com/2013/03/10-lagu-daerah-paling-populer-di.html

2. Lirik lagu daerah Yamko Rambe Yamko dari daerah papua
Hee yamko rambe yamko
Aronawa kombe
Hee yamko rambe yamko
Aronawa kombe
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yu mano bungo awe ade

Sumber : http://masih-tidaknyata.blogspot.com/2013/03/10-lagu-daerah-paling-populer-di.html

3. Lirik lagu daerah Kampung nan jauh di mato dari Sumatra barat
Cipt. A. minos
Kampuang nan jauh di mato
Gunuang sansai bakuliliang
Den takana jo kawan, kawan lamo
Sangkek den basuliang suliang

Panduduaknya nan elok nan
Nan suko bagotong royong
Sakik sanang samo samo diraso
Den takana jo kampuang

Takana jo kampuang
Induak ayah adiak sadonyo
Raso mahimbau himbau den pulang
Den takana jo kampuang
Sumber : http://liriknusantara.blogspot.com/2012/09/kampuang-nan-jauh-di-mato.html

4. Lirik lagu daerah Kicir kicir dari DKI jakarta
kicir kicir ini lagunya
lagu lama ya tuan dari jakarta
saya menyanyi ya tuan memang sengaja
untuk menghibur menghibur hati nan duka
burung dara burung merpati
terbang cepat ya tuan tiada tara
bilalah kita ya tuan suka menyanyi
badanlah sehat ya tuan hati gembira
buah mangga enak rasanya
si manalagi ya tuan paling ternama
siapa saja ya tuan rajin bekerja
pasti menjadi menjadi warga berguna
sumber:
http://nugsong.wordpress.com/2007/07/31/kicir-kicir/

5. Lirik Lagu Daerah Gundul Pacul Provinsi Jawa Tengah
Pencipta: R.C. Hardjosubroto
Gundul gundul pacul cul gelelengan
Nyunggi nyunggi wakul kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi dak ratan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan

Sumber : http://addiehf.wordpress.com/2007/07/31/lirik-lagu-daerah-gundul-pacul-provinsi-jawa-tengah/

 

KEMBALIKAN INDONESIA KE INDONESIA

22 Mar

Normal
0

false
false
false

EN-SG
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}

Kembalikan Indonesia Ke Indonesia

 

Indonesia ialah negara kepulauan terbesar didunia yang terdiri dari 13.466 pulau, dengan populasi sekitar sebesar 260 juta jiwa pada tahun 2013. Indonesia juga memiliki berbagai suku bangsa sehingga indonesia kaya akan budaya di dalamnya. Fakta ini tidak bisa disangkal oleh siapapun, namun dibalik kekayaan tersebut justru pemerintah dan bangsa indonesia sangat lemah mematenkan apa yang seharusnya menjadi hak bangsa indonesia.

Seperti halnya kasus kopi gayo dan kopi toraja ternyata sudah dipatenkan oleh pengusaha belanda dan jepang, sehingga petani indonesia  tidak bisa mengekspor kedua jenis komoditas tersebut dengan nama kopi gayo dan toraja. Pengamat ekonomi dan pertanian mengungkapkan, kopi gayo sudah dipatenkan sebagai merek dagang oleh perusahaan multanasional belanda, sedangkan kopi toraja dipatenkan oleh perusahaan asal jepang.

Akibat dari kejadian tersebut petani tidak bisa lagi  memakai merek kopi gayo dan toraja.

Kopi gayo merupakan salah satu komoditas unggulan dari gayo, aceh tengah. Sedangkan kopi toraja berasal dari tanbah toraja, sulawesi tengah. Kopi toraja merupakan salah satu komoditi kopi arabika unggulan asal toraja, kopi toraja memang sudah terkenal sejak masa penjajahan belanda. Oleh karna itu pemerintah harus memperjuangkan agar kedua jenis kopi asli indonesia tersebut tidak dijadikan merek dagang oleh pihak asing dengan mendaftarkan indikasi geografis kedua komoditas itu, tujuan dari medaftarkan indikasi geografis bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum terhadap produk yang bersangkutan.

Artinya nama gayo dan toraja itu hanya ada satu-satunya di indonesia, tidak ada didaerah lain. Jadi nama kopi tersebut adalah hak eksklusif masyarakat gayo dan toraja. Bukan hanya kopi saja yang harus didaftarkan menjadi hak paten. Tetapi hasil pertanian, produk olahan dan hasil kerajinan yang berpotensi didaftarkan sebagai produk indikasi geografis agar kejadian tersebut tidak terulang lagi dimasa mendatang.

Bangsa ini seharusnya sudah mulai sadar akan hasil pertanian yang melahirkan pangan dan menopang ketahanan pangan menjadi faktor penentu dalam ketahanan nasional.

Kalau produksi pangan minus dan bergantung kepada negara lain, ketahanan pangan menjadi rapuh dan akhirnya ketahanan nasional pun juga  akan ikut rapuh. Bukan hanya budaya indonesia saja yang harus dipertahankan, tetapi disisi lain indonesia masih mempunyai banyak kekayaan seperti halnya  pertanian yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian negara ini, Oleh karnanya harus ada perubahan secara mendasar untuk menempatkan pertanian sebagai salah satu kekayaan indonesia yang mutlak.

Dibalik kasus ini ada hikmah dimana semua kalangan harus menjaga dan melestarikan kekayaan indonesia seutuhnya. Masyarakat indonesia harus bangga ketika bangsa lain menyukai hasil kekayaan indonesia ini, secara tidak langsung merekalah yang mempromosikan ke penjuru dunia bahwa indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah, Sehingga dunia mengenal indonesia. Di sisi lain masyarakat pun harus turut berpartisipasi dalam menjaga kekayaan alam indonesia agak tidak diklaim oleh negara lain.

 

Sumber :

http://matarik-allo.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-kopi-di-indonesia.html

http://www.cikopi.com/2010/10/lelang-kopi-pertama-di-indonesia/

 

LAMBANG BUNGA YANG MENJADI LAMBANG PROVINSI

9 Mar

Normal
0

false
false
false

EN-SG
X-NONE
X-NONE

MicrosoftInternetExplorer4

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}

LAMBANG BUNGA YANG MENJADI LAMBANG PROVINSI

 

Bunga Melati lambang kesucian nan sederhana apalagi dengan warna putih dan bau harumnya. Karenanya bunga Melati sering dikaitkan dengan berbagai tradisi di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan salah satu spesiesnya yakni Melati Putih ditetapkan sebagai puspa bangsa, satu dari tiga bunga nasional Indonesia.

Melati merupakan sekumpulan tanaman perdu yang dikelompokkan dalam gebus Jasminum. Bunga berbau harum yang menjadi lambang kesucian dan kemurnian ini terdiri atas lebih dari 200-an jenis yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa jenis diantaranya telah dibudidayakan manusia.

Di Indonesia, bunga Melati dikenal luas dengan berbagai nama daerah seperti Meulu cut atau Meulu China (Aceh), Menyuru (Banda), Menuh (Bali), Mundu (Bima dan Sumbawa), Melur atau Melor (Gayo dan Batak Karo), Menur, Mlati, atau Melati (Jawa dan Sunda), Malete (Madura), dan Manyora (Timor). Di Inggris bunga ini dikenal sebagai Jasmine, sesuai dengan nama genus bunga ini, Jasminum.

Ciri-ciri dan Jenis Melati. Melati merupakan tanaman perdu, berbatang tegak merayap, dan hidup menahun. Daunnya hijau, berbentuk membulat. Bunganya berukuran kecil, umumnya berwarna putih, berbau harum dengan mahkota bunga selapis atau menumpuk.

Tanaman dengan aroma wangi dan menjadi lambang kesucian ini berasal dari Asia Selatan dan tersebar hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Tiap spesies memiliki habitat yang berbeda, namun secara umum melati menyukai habitat beriklim tropis pada daerah dataran rendah hingga ketinggian 1.600 meter dpl.

 

Bunga Melati yang sederhana namun wangi

Meski hanya sedikit (sekitar 9 jenis saja) yang biasa dibudidayakan, bunga melati memiliki banyak spesies. Jumlah jenisnya mencapai 200-an spesies yang sebagian besar masih tumbuh meliar di hutan-hutan. Beberapa spesies yang populer di Indonesia diantaranya adalah:

  • Melati Putih, Melati Air (Jasminum sambac)
  • Melati Gambir (Jasminum pubescens)
  • Melati Gambir, Melati Hutan, Star Jasmine (Jasminum multiflora)
  • Melati Raja, King Jasmine (Jasminum rex)

Manfaat, Makna dan Filosofi Melati. Bunga melati mempunya berbagai manfaat mulai sebagai bunga tabur, bahan pembuatan minyak wangi, kosmetika, farmasi, karangan bunga, campuran teh hingga menjadi tanaman obat.

Selain itu bunga melati juga sering menjadi alat pelengkap berbagai tradisi yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia seperti dalam upacara perkawinan.

Eratnya berbagai tradisi di nusantara yang berkaitan dengan bunga melati tidak terlepas dari makna filosofis bunga melati yang melambangkan kesederhanaan. Ini terlihat dari sosok tanaman melati yang sederhana, tumbuh meliar dan mempunyai bunga yang kecil seakan melambangkan kesederhaan.

Warnanya yang putih bersih serta tidak mencolok, bunga ini melambangkan kesucian dan keelokan budi. Bunga Melati mengeluarkan aroma harum yang lembut dan tidak menusuk hidung memberikan makna dan kesan lembut, nyaman, dan tenang. Di samping itu, tumbuhan ini dapat tumbuh dengan mudah tanpa membutuhkan perawatan yang rumit dan berbunga sepanjang tahun.

Karena itu pula tidak mengherankan jika kemudian salah satu jenis bunga melati yaitu Melati Putih (Jasminum sambac) ditetapakan sebagai puspa bangsa, satu dari tiga bunga nasional Indonesia, berdasarkan Kepres Nomor 4 Tahun 1993.

http://alamendah.org/2011/02/12/bunga-melati-lambang-kesucian-nan-sederhana/

 

TOKOH PAHLAWAN NASIONAL TUANKU IMAM BONJOL

9 Mar

Normal
0

false
false
false

EN-SG
X-NONE
X-NONE

MicrosoftInternetExplorer4

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}

TOKOH PAHLAWAN NASIONAL TUANKU IMAM BONJOL

 

Tuanku Imam Bonjol (lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatra Barat 1772 – wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di Lotak, Pineleng, Minahasa, 6 November 1864), bernama asli Muhammad Shahab atau Petto Syarif, adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda, peperangan itu dikenal dengan nama Perang Padri di tahun 1803-1837. Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973 .

Tuanku Imam Bonjol dilahirkan di Bonjol, Pasaman, Indonesia pada tahun 1772.Beliau kemudiannya meninggal dunia di Manado, Sulawesi pada 6 November 1864 dalam usia 92 tahun dan dimakamkan di Khusus Lotak, Minahasa.


Tuanku Imam Bonjol bukanlah seorang Minahasa. Dia berasal dari Sumatera Barat. “Tuanku Imam Bonjol” adalah sebuah gelaran yang diberikan kepada guru-guru agama di Sumatra. Nama asli Imam Bonjol adalah Peto Syarif Ibnu Pandito Bayanuddin.

Dia adalah pemimpin yang paling terkenal dalam gerakan dakwah di Sumatera, yang pada mulanya menentang perjudian, laga ayam, penyalahggunaan dadah, minuman keras, dan tembakau, tetapi kemudian mengadakan penentangan terhadap penjajahan Belandayang memiliki semboyan Gold, Glory, Gospel sehingga mengakibatkan perang Padri (1821-1837).

Mula-mula ia belajar agama dari ayahnya, Buya Nudin. Kemudian dari beberapa orang ulama lainya, seperti Tuanku Nan Renceh. Imam Bonjol adalah pengasas negeri Bonjol.

Pertentangan kaum Adat dengan kaum Paderi atau kaum agama turut melibatkan Tuanku Imam Bonjol. Kaum paderi berusaha membersihkan ajaran agama islam yang telah banyak diselewengkan agar dikembalikan kepada ajaran agama islam yang murni.

Golongan adat yang merasa terancam kedudukanya, mendapat bantuan dari Belanda. Namun gerakan pasukan Imam Bonjol yang cukup tangguh sangat membahayakan kedudukan Belanda. Oleh sebab itu Belanda terpaksa mengadakan perjanjian damai dengan Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1824. Perjanjian itu disebut “Perjanjian Masang”. Tetapi perjanjian itu dilanggar sendiri oleh Belanda dengan menyerang Negeri Pandai Sikat.

Pertempuran-pertempuran berikutnya tidak banyak bererti, kerena Belanda harus mengumpul kekuatanya terhadap Perang Diponogoro. Tetapi setelah Perang Diponogoro selesai, maka Belanda mengerahkan pasukan secara besar-besaran untuk menaklukan seluruh Sumatra Barat.

Imam Bonjol dan pasukanya tak mahu menyerah dan dengan gigih membendung kekuatan musuh. Namun Kekuatan Belanda sangat besar, sehingga satu demi satu daerah Imam Bonjol dapat direbut Belanda. Tapi tiga bulan kemudian Bonjol dapat direbut kembali. Ini terjadi pada tahun 1832.

Belanda kembali mengerahkan kekuatan pasukanya yang besar. Tak ketinggalan Gabernor Jeneral Van den Bosch ikut memimpin serangan ke atas Bonjol. Namun ia gagal. Ia mengajak Imam Bonjol berdamai dengan maklumat “Palakat Panjang”, Tapi Tuanku Imam curiga.

Untuk waktu-wakyu selanjutnya, kedudukan Tuanku Imam Bonjol bertambah sulit, namun ia tak mahukan untuk berdamai dengan Belanda.Tiga kali Belanda mengganti panglima perangnya untuk merebut Bonjol, sebuah negeri kecil dengan benteng dari tanah liat. Setelah tiga tahun dikepung, barulah Bonjol dapat dikuasai, iaitu pada tanggal 16 Ogos 1837.

Pada tahun 1837, desa Imam Bonjol berjaya diambil alih oleh Belanda, dan Imam Bonjol akhirnya menyerah kalah. Dia kemudian diasingkan di beberapa tempat, dan pada akhirnya dibawa ke Minahasa. Dia diakui sebagai pahlawan nasional.

Sebuah bangunan berciri khas Sumatera melindungi makam Imam Bonjol. Sebuah relief menggambarkan Imam Bonjol dalam perang Padri menghiasi salah satu dinding. Di samping bangunan ini adalah rumah asli tempat Imam Bonjol tinggal selama pengasingannya

Riwayat Perjuangan

Tak dapat dimungkiri, Perang Paderi meninggalkan kenangan heroik sekaligus traumatis dalam memori bangsa. Selama sekitar 20 tahun pertama perang itu (1803-1821) praktis yang berbunuhan adalah sesama orang Minang dan Mandailing atau Batak umumnya.

Campur tangan Belanda dalam perang itu ditandai dengan penyerangan Simawang dan Sulit Air oleh pasukan Kapten Goffinet dan Kapten Dienema awal April 1821 atas perintah Residen James du Puy di Padang. Kompeni melibatkan diri dalam perang itu karena “diundang” kaum Adat.

Pada 21 Februari 1821, kaum Adat resmi menyerahkan wilayah darek (pedalaman Minangkabau) kepada Kompeni dalam perjanjian yang diteken di Padang, sebagai kompensasi kepada Belanda yang bersedia membantu melawan kaum Paderi. Perjanjian itu dihadiri juga oleh sisa keluarga Dinasti Pagaruyung di bawah pimpinan Sultan Muningsyah yang selamat dari pembunuhan oleh pasukan Paderi yang dipimpin Tuanku Pasaman di Koto Tangah, dekat Batu Sangkar, pada 1815 (bukan 1803 seperti disebut Parlindungan, 2007:136-41).

Perlawanan yang dilakukan oleh pasukan paderi cukup tangguh sehingga sangat menyulitkan Belanda untuk menundukkannya. Oleh sebab itu Belanda terpaksa mengadakan perjanjian damai dengan Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1824. Gubernur Jendral Johannes van den Bosch pernah mengajak Tuanku Imam Bonjol berdamai dengan maklumat “Perjanjian Masang”, karena disaat bersamaan Batavia juga kehabisan dana dalam menghadapi peperangan lain di Eropah dan Jawa seperti Perang Diponegoro. Tetapi perjanjian itu dilanggar sendiri oleh Belanda dengan menyerang Negeri Pandai Sikat.

Namun, sejak awal 1833 perang berubah menjadi perang antara kaum Adat dan kaum Paderi melawan Belanda, kedua pihak bahu-membahu melawan Belanda, Pihak-pihak yang semula bertentangan akhirnya bersatu melawan Belanda. Diujung penyesalan muncul kesadaran, mengundang Belanda dalam konflik justru menyengsarakan masyarakat Minangkabau itu sendiri . Bersatunya kaum Adat dan kaum Paderi ini dimulai dengan adanya kompromi yang dikenal dengan nama Plakat Tabek Patah yang mewujudkan konsensus Adat basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah (Adat berdasarkan Agama, Agama berdasarkan Kitabullah (Al-Qur’an)).

Dalam MTIB, terefleksi ada rasa penyesalan Tuanku Imam Bonjol atas tindakan kaum Paderi atas sesama orang Minang dan Mandailing. Tuanku Imam Bonjol sadar, perjuangannya sudah melenceng dari ajaran agama. “Adopun hukum Kitabullah banyak lah malampau dek ulah kito juo. Baa dek kalian?” (Adapun banyak hukum Kitabullah yang sudah terlangkahi oleh kita. Bagaimana pikiran kalian?), ungkap Tuanku Imam Bonjol seperti tertulis dalam MTIB (hal 39).

Penyesalan dan perjuangan heroik Tuanku Imam Bonjol bersama pengikutnya melawan Belanda yang mengepung Bonjol dari segala jurusan selama sekitar enam bulan (16 Maret-17 Agustus 1837) juga dapat menjadi apresiasinya akan kepahlawanannya menentang penjajahan[3]. — seperti rinci dilaporkan G. Teitler yang berjudul Akhir Perang Paderi: Pengepungan dan Perampasan Bonjol 1834-1837.

Belanda menyerang benteng kaum Paderi di Bonjol dengan tentara yang dipimpin oleh jenderal dan para perwira Belanda, tetapi yang sebagian besar terdiri dari berbagai suku, seperti Jawa, Madura, Bugis, dan Ambon. Dalam daftar nama para perwira pasukan Belanda adalah Mayor Jendral Cochius, Letnan Kolonel Bauer, Mayor Sous, Kapten MacLean, Letnan Satu Van der Tak, Pembantu Letnan Satu Steinmetz dan seterusnya, tetapi juga nama Inlandsche (pribumi) seperti Kapitein Noto Prawiro, Indlandsche Luitenant Prawiro di Logo, Karto Wongso Wiro Redjo, Prawiro Sentiko, Prawiro Brotto, dan Merto Poero.

Terdapat 148 perwira Eropa, 36 perwira pribumi, 1.103 tentara Eropa, 4.130 tentara pribumi, Sumenapsche hulptroepen hieronder begrepen (pasukan pembantu Sumenap alias Madura). Ketika dimulai serangan terhadap benteng Bonjol, orang-orang Bugis berada di bagian depan menyerang pertahanan Paderi.

Dari Batavia didatangkan terus tambahan kekuatan tentara Belanda. Tanggal 20 Juli 1837 tiba dengan Kapal Perle di Padang, Kapitein Sinninghe, sejumlah orang Eropa dan Afrika, 1 sergeant, 4 korporaals dan 112 flankeurs. Yang belakangan ini menunjuk kepada serdadu Afrika yang direkrut oleh Belanda di benua itu, kini negara Ghana dan Mali. Mereka disebut Sepoys dan berdinas dalam tentara Belanda.

http://www.gudangmateri.com/2010/01/biografi-tuanku-imam-bonjol.html

 

TOKOH WAYANG GOLEK

9 Mar

Normal
0

false
false
false

EN-SG
X-NONE
X-NONE

MicrosoftInternetExplorer4

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}

TOKOH WAYANG GOLEK

Wayang Golek adalah salah satu bentuk seni pertunjukan yang tumbuh dan berkembang di daerah Jawa Barat. Daerah penyebarannya terbentang luas dari Cirebon di sebelah timur sampai wilayah Banten di sebelah barat, bahkan di daerah Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Barat sering pula dipertunjukkan pergelaran Wayang Golek.

Yang dimaksud dengan wayang golek purwa dalam tulisan ini adalah pertunjukan boneka (golek) wayang yang cerita pokoknya bersumber pada cerita Mahabharata dan Ramayana. Istilah purwa mengacu pada pakem pedalangan gaya Jawa Barat dan juga Surakarta yang bersumber pada Serat Pustaka Raja Purwa karya R Ng. Ranggowarsito. Beliau berhasil mengolah cerita-cerita yang bersumber dari kebudayaan India yang dialkulturasikan dengan kebudayaan asli Indonesia. Golek Sunda adalah seni pertunjukan tradisi yang berkembang di tanah Sunda, Jawa Barat. Berbeda dengan wayang kulit yang dua dimensi, boneka wayang golek adalah salah satu jenis wayang trimatra atau tiga dimensi.

Menurut C.M Pleyte, bahwa masyarakat di Jawa Barat mulai mengenal wayang pada tahun 1455 Saka atau 1533 Masehi dalam Prasasti Batutulis. Pada abad 16 dalam naskah Ceritera Parahyangan juga disebutkan berulang-ulang kata-kata Sang Pandawa Ring / Kuningan.

Pendapat lain yang berkenaan dengan penyebaran wayang di Jawa Barat adalah pada masa pemerintahan Raden Patah dari Kerajaan Demak, kemudian disebarluaskan para Wali Sanga. Termasuk Sunan Gunung Jati yang pada tahun 1568 memegang kendali pemerintahan di Kasultanan Cirebon. Beliau memanfaatkan pergelaran wayang kulit sebagai media dakwah untuk penyebaran agama Islam. Baru sekitar tahun 1584 Masehi salah satu Sunan dari Dewan Wali Sanga yang menciptakan Wayang Golek, tidak lain adalah Sunan Kudus yang menciptakan Wayang Golek Pertama.

Pada waktu kabupaten-kabupaten di Jawa Barat ada di bawah pemerintahan Mataram, ketika jaman pemerintahan Sultan Agung (1601-1635), mereka yang menggemari seni pewayangan lebih meningkat lagi dalam penyebarannya, ditambah lagi banyaknya kaum bangsawan Sunda yang datang ke Mataram untuk mempelajari bahasa Jawa dalam konteks kepentingan pemerintahan, dalam penyebarannya wayang golek dengan adanya kebebasan pemakaian bahasa masing-masing, seni pewayangan lebih berkembang, dan menjangkau hampir seluruh Jawa Barat.

Menurut penjelasan Dr.Th. Pigeaud, bahwa salah seorang bupati Sumedang mendapat gagasan untuk membuat wayang golek yang bentuknya meniru wayang kulit seperti dalam cerita Ramayana dan Mahabharata. Perubahan bentuk wayang kulit menjadi golek secara berangsur-angsur, hal itu terjadi pada sekitar abad ke 18-19. Penemuan ini diperkuat dengan adanya berita, bahwa pada abad ke-18 tahun 1794-1829 Dalem Bupati Bandung (Karanganyar), menugaskan Ki Darman, seorang juru wayang kulit asal Tegal Jawa Tengah, yang bertempat tinggal di Cibiru, Jawa Barat, untuk membuat bentuk golek purwa. Pada abad ke-20 mengalami perubahan-perubahan bentuk wayang golek, semakin menjadi baik dan sempurna, seperti wayang golek yang kita ketemukan sekarang ini. Wayang golek yang seperti ini kita sebut Wayang Golek Purwa Sunda..

Dalam perjalanan sejarahnya, pergelaran wayang golek mula-mula dilaksanakan oleh kaum bangsawan. Terutama peran penguasa terutama para bupati di Jawa Barat, mempunyai pengaruh besar terhadap berkembangnya wayang golek tersebut. Pada awalnya pertunjukan wayang golek diselenggarakan oleh para priyayi (kaum bangsawan Sunda) dilingkungan Istana atau Kabupaten untuk kepentingan pribadi maupun untuk keperluan umum.

Fungsi pertunjukan wayang tersebut bergantung pada permintaan, terutama para bangsawan pada waktu itu. Pergelaran tersebut untuk keperluan ritual khusus atau dalam rangka tontonan/hiburan. Pertunjukan wayang golek yang sifatnya ritual, walupun ada tetapi sudah jarang sekali di pentaskan. Misalnya upacara sedekah laut dan sedekah bumi, setiap tahun sekali. Pementasan yang masih semarak adalah pertunjukan wayang golek untuk keperluan tontonan. Biasanya diselenggerakan untuk keperluan memperingati hari jadi kabupaten, HUT Kemerdekaan RI, Syukuran dan lain sebagainya. Walaupun demikian, bukan berarti esensi yang mengandung nilai tuntunan dalam pertunjukan wayang golek sudah hilang, tidak demikian halnya.

Hasil wawancara dari beberapa tokoh wayang, misalnya Bp.Barnas Sumantri (Jakarta), Tjetjep Supriyadi (Karawang), Endin Somawijaya (Sukabumi), Dede Amung (Bandung), memberitakan bahwa sejak tahun 60-an sampai tahun 70-an, fungsi nilai tuntunan masih bisa diterima khalayak penonton. Awal tahun 70-an mulai ada pertunjukan dengan menghadirkan bintang pesinden/juru kawih yang terkenal, bahkan ketenarannya melebihi dalangnya. Akhirnya pergelaran itu bisa diterima masyarakat, dan banyak seniman lain yang menirunya, meskipun sebagian dari mereka belum bisa menerima pembaharuan tersebut. Dari masyarakat, khususnya para seniman wayang (dalang, niyaga, pesinden), sejak itu mereka mulai mengadakan eksplorasi pertunjukan yang mengedepankan visualisasi tontonan dan hiburan. Maka tidak mengherankan bila pada waktu itu, sudah ada pertunjukan wayang golek yang mendatangkan tari Jaipong yang menari di atas panggung. Itulah barangkali yang membuat esensi dari wayang tersebut kurang begitu seimbang antara konsep wadah dan isi.

Bagi seniman wayang yang masih tetap mempertahankan nilai tuntunan, mereka tetap ingin berupaya mengembangkan daya kreatifitasnya melalui keseimbangan antara garap tuntunan dan tontonan. Wadah, perangkat kasar, meliputi penggarapan unsur-unsur pedalangan (penggarapan tokoh, lakon, alur, sastera pedalangan, sabet, iringan dll). Isi adalah penggarapan esensi atau rohani serta pesan moral yang akan disampaikan.

Kesimpulannya, keberadaan wayang golek dari dulu hingga sekarang memang mengalami perubahan serta pengembangan ke arah modernisasi tanpa mengurangi nilai tradisional, dan esensinya selalu relevan dengan situasi zaman.(Sumanto, Makalah, Konsep wadah dan isi)

Fungsi Wayang Golek di tengah-tengah masyarakat mempunyai kedudukan yang sangat terhormat. Di samping sebagai sarana hiburan yang sehat, ia juga berfungsi sebagai media penerangan dan pendidikan. Baiak itu tentang moralitas, etika, adapt istiadat atau religi. Yang tak kalah pentingnya Wayang Golek itu pun berfungsi sebagai upacara ritual penolak bala, upacara tersebut Ngaruat.

Sampai saat ini Wayang Golek masih tetap digemari oleh masyarakat Jawa Barat, baik tua atau pun muda. Ia masih sering dipergelarkan pada berbagai pesta keramaian seperti khitanan, perkawinan, perayaan hari-hari besar, malam penggalangan dana, sebagai kaul/nazar, atau ngaruat untuk memohon berkah dan keselamatan.

Pada masyarakat pedesaan, Wayang Golek dapat dijadikan alat untuk mengukur status social seseorang. Artinya apabila di kampong mereka ada orang yang menanggap Wayang Golek, apalagi dalangnya ternama, maka dapat dipastikan bahwa orang tersebut dapat dikatagorikan sebagai orang berada.

Sebagai teater, Wayang Golek merupakan seni pertunjukan yang amat komplek sebab di dalamnya terdapat berbagai cabang seni seperti seni rupa, seni sastra, suara, musik dan seni tari. Demikian juga dengan cara penyajiannya, ia tidak cukup hanya dimainkan oleh seorang Dalang tetapi membutuhkan persoalan pendukung yang kadang-kadang melebihi 20 orang.

Persoalan pendukung itu memang mempunyai tugas dan fungsi masing-masing, namun semuanya tetap harus mendukung Dalang sebagai pusat pertunjukan. Karena itu, dalam pergelaran Wayang Golek semua personal harus menjadi suatu kesatuan yang utuh dan padu agar semua dapat berjalan dengan sempurna.
 

·         Bentuk Wayang Golek

Media utama pergelaran Wayang Golek adalah boneka yang terbuat dari kayu (umumnya jenis kayu yang ringan), ditatah/doukir, dicat, diberi busana dan karakter sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan. Boneka kayu yang menyerupai manusia dengan stilasi disana-sini itu disebut juga Wayang Golek, dengan demikian nama benda peraga dan nama jenis pertunjukannya itu sendiri sama yakni Wayang Golek.

Bentuk/badan wadag Wayang Golek sebenarnya dapat dipisah-pisah menjadi 3 (tiga) bagian yaitu bagian kepala beserta leher, tangan, dan badan. Ketiga bagian tersebut dibuat secara terpisah untuk kemudian disambungkan sehingga bentuknya tampak utuh seperti “manusia”.

Bagian leher dan kepala disambungkan oleh bamboo yang telah diraut kurang lebih sebesar jari kelingking sehingga wayang tersebut dapat menengok ke kiri dank e kanan seperti manusia. Bagian bawah dari bamboo itu diruncingkan, menembus badan wayang sampai ke bawah dan akhirnya berfungsi sebagai kaki yang akan ditancapkan pada batang pisang sehingga dapat berdiri kokoh. Dari bagian pinggang ke bawah dipasang kain yang berbentuk sarung sehingga tangan Dalang yang memegang bambu tadi tidak tampak dari luar.

Bagian tangan dibuat terpisah terutama pada sendi bahu dan sedi siku. Sendi-sendi itu dihubungkan dengan benang/tali sehingga wayang tersebut dapat bergerak menyerupai manusia. Bagian tangan tokoh-tokoh wayang tertentu diberi kelat bahu (hiasan pangkal lengan) atau gelang. Demikian juga pada bagian-bagian tubuh wayang yang penuh dengan manik-manik, anting telinga, badong (hiasan punggung), keris dan sebagainya. Adapun bentuk badan raut wajah, pakaian, hiasan, disesuaikan dengan karakter dan kedudukan tokoh wayang yang bersngkutan.
   

·         Sumber Cerita

Cerita pada pertunjukan Wayang Golek Sunda umumnya bersumber kepada kitab Arjuna Sasrabahu, Ramayana, dan Mahabarata, yaitu kitab-kitab yang berasal dari kebudayaan Hindu di India. Namun cerita yang paling banyak digemari masyarakat adalah Mahabarata, bahkan dari lakon induk ini telah lahir berpuluh-puluh cerita sempalan/carangan yang merupakan hasil kreatifitas para dalang.

·         Musik

Musik yang dipergunakan untuk mengiringi pergelaran Wayang Golek adalah karawitan Sunda yang berlaraskan Pelog/Salendro. Instrumen musik tersebut ditabuh oleh beberapa orang Nayaga atau Juru Gending, adapun alat musik tersebut lengkap adalah sebagai berikut :

          1. Saron 1 Saron 2 – Peking – Demung – Selentem
          2. Bonang – Rincik – Kenong – Gambang
          3. Rebab – Kecrek – Kendang – Bedug

 

·         GONG

Kedudukan musik dalam pergelaran Wayang Golek demikian pentingnya, ia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pertunjukan itu sendiri. Mulai dari tatalu (overture) kawin/lagu, tari dan perang wayang, dialog, pembangunan suasana, pengisi celah antar adegan, semuanya diiringi dengan musik. Di samping itu, musik itu pun harus disesuaikan dengan karakter-karakter wayang yang diiringinya

Misalnya :

o   Satria Ladak, seperti Narayana, Karna, Salya, Somantri, harus diiringi dengan gending gawil

 

o   Satria Lungguh, seperti Arjuna, Abimanyu, Pandu, Semiaji, diiringi dengan gending banjar Sinom atau Udan Mas

o   Ponggawa, seperti Gatotkaca, Indrajit, Baladewa, biasa diiringi dengan gending bendrong, Waled, dan Macan Ucul.

o   Raja-raja, seperti Kresna diiringi dengan gending Kastawa, Rahwana dengan gending Gonjing atau genggong

 

·         Sinden/Juru Kawih

Sinden atau Pasinden, dalam pergelaran Wayang Golek sering pula disebut Juru Kawin, Juru Sekar, atau Suarawati. Tugasnya adalah melantunkan lagu/kawin untuk mendukung sajian Dalang. Sebagai pendukung, tentu saja Pasinden ini tidak dibenarkan melantunkan lagu semena-mena, ia harus mampu mendukung apa yang sedang dan akan dibawakan oleh Dalang. Misalnya saat Dalang membawakan adegan sedih maka syair (rumpaka) lagunya pun harus bermakna sedih, saat Dalang membawakan adegan romantis maka syairnya pun harus romantis. Demikian juga saat Dalang akan menceritakan adegan di Astina, maka Pasinden ini terlebih dahulu harus mampu memberikan gambaran keadaan Negara Astina kepada penonton melalui syair-syair lagunya.

Bahasa yang digunakan dalang dan bahasa yang digunakan Pasinden jelas berbeda fungsi. Bahasa Dalang fungsinya untuk mengungkapkan cerita, sedangkan bahasa yang digunakan Pasinden untuk memberikan gambaran dan mempertegas lukisan-likisan peristiwa yang dituturkan Dalang.

Pada saat jeda atau pengisi celah antar adegan (saat Dalang istirahat), Pasinden ini biasanya diberi kesempatan untuk membawakan lagu/kawin lepas yang tidak terikat dengan cerita. Sering pula lagu-lagu itu dipesan oleh penonton dengan memberi tips yang tidak ditentukan besar-kecilnya.

Sebuah pergelaran Wayang Golek umumnya memerlukan antara 2-5 orang Pasinden ditambah dengan Alok atau Wirasuara (pria). Semuanya tentu saja dituntut harus memiliki suara yang bagus dengan kepekaan yang tinggi terhadap musik dan karater Dalang

·         Bahasa dan Sastra Pedalangan

Pada dasarnya bahasa/percakapan antar tokoh dalam pergelaran Wayang Golek adalah bahasa daerah, dalam hal ini adalah bahasa Sunda dengan undak-undaknya yang disebut Amardibasa atau tata bahasa. Walaupun demikian, untuk tokoh-tokoh wayang tertentu seperti Bima dan Togog umumnya menggunakan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa tersebut dilakukan para Dalang untuk memberikan variasi dan karakter pada wayang yang berjumlah ratusan.

Demikian juga dalam penyampaian prolog yang dalam istilah teknisnya disebut Murwa dan Nyanda, pada umumnya para Dalang menggunakan bahasa Jawa Kuno yang dituturkan sambil dinyanyikan dalam lagu tertentu. Prolog ini sebenarnya berisi penuturan yang menggambarkan suasana adegan yang sedang atau akan digarap sang Dalang.

Selain Murwa dan Nyandra, dalam sastra pedalangan dikenal juga Suluk dan Kakawen yang fungsinya untuk menggambarkan suasana dan karater wayang yang sedang ditampilkan. Perbedaan Suluk lebih menitikberatkan kepad bahasanya sedangkan Kakawen kepada karawitannya, terutama tentang melodi. Baik Suluk atau kakawen, keduanya dituturkan/dinyanyikan dengan menggunakan bahasa Jawa Kuno. Pada perkembangan selanjutnya para Dalang mulai ada yang menggunakan bahasa Sunda, baik untuk Murwa dan Nyandra, atau untuk Suluk dan Kakawen

Dalam menyempaikan lakon/cerita, seorang Dalang tidak dibenarkan menggunakan bahasa yang vulgar dan tidak beraturan. Untuk itu disusunlah rambu-rambu khusus yang disebut Panca Curiga atau Panca S. Lengkapnya Panca S itu adalah Sindir, Silib, Siloka, Simbul dan Sasmita yang mempunyai ari sebagai berikut:
1. Sindir
Adalah kritik-kritik, kecaman-kecaman atau pujian yang di ungkapkan dalam suatu cerita, yang disusun sedemikian rupa sehingga harus serta tidak secara langsung menyinggung hati yang dikritik atau dikecamnya.

2. Silib
Silib adalah suatu penerangan atau nasihat yang diselipkan di dalam suatu tema, babak atau adegan tertentu.

3. Siloka
Siloka adalah kalimat-kalimat yang harus digali kembali bila ingin mengetahui arti yang sesungguhnya.

4. Simbul
Simbul adalah perlambang yang harus dicari atau ditafsirkan sendiri apa makna yang sesungguhnya.

5. Sasmita
Yang dimaksud sasmita adalah isyarat atau pertanda

Hakikatnya Panca Curiga tersebut adalah suatu kesatuan yang utuh dan antara satu sama lainnya tidak dapat dipisah-pisahkan. Fungsinya adalah untuk memberikan “batasan” kepada Dalang dan Seniman pendukung Wayang Golek agar dalam mengucapkan kata (langsung), karena hal itu dapat menyinggung orang lain serta menurunkan derajat dan nilai seni pedalangan yang mereka anggap adiluhung.

 

·         Susunan Pengadegan

Yang dimaksud dengan susunan pengadegan disini adalah pola cerita atau Struktur Dramatik. Alur cerita dalam pergelaran Wayang itu tidak begitu penting sehingga kemapanan pola cerita tidak akan rusak karenanya.

Seraca garis besar Susunan Pengadegan itu terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu : Karatonan, Pasebanan, Bebegalan, Karaton lain, Perang Papacal, Gara-gara, Panditaan, Perang Kembang, Perang Barubuh, dan Karatonan.

1. Karatonan
Menceritakan keadaan di keratin Negara lawan (antagonis) yang biasanya sedang menghadapi kesulitan besar. Para Pembesar negeri itu tengah bermusyawarah untuk mencari jalan keluar dari kesulitan, kemudian salah seorang yang hadir mengajukan satu cara. Sang Raja menyetujuinya, kemudian menugaskan para Pembesar untuk menyiapkan diri.

2. Pasebanan
Para pembesar Negara sedang mengadakan persiapan dengan bala tentaranya di Paseban. Mereka mendapat tugas dari rajanya, yang intinya perintah tersebut akan merugikan pihak lain. Rombongan itu pergi menuju Negara lawan dipimpin oleh Senapati andalannya. Pimpinan rombongan biasanya akan mengendarai kuda atau gajah yang akan divisualisasikan Dalang dalam bentuk tarian Jaranan yang menarik

3. Bebegalan
Saat di sebuah hutan, rombongan ini dihadang oleh kawanan Raksasa yang marah karena terganggu ketenteramannya. Perang tak dapat dihindari dan akhirnya Raksasa itu dapat dikalahkan Rombongan melanjutkan perjalanannya.

4. Karaton Lain
Menceritakan keadaan di keratin Negara lain, yaitu keratin tokoh utama/protagonist. Keraton inipun biasanya tengah menghadapi masalah. Misalnya kehilangan pusaka, sakit, mimpi buruk Sang Raja, dan sebagainya. Saat mereka sedang bermusyawarah, tiba-tiba dating pasukan lawan yang membuat kerusuhan.

5. Perang Papacal
Terjadi peperangan “kecil” antara kedua belah pihak Perang ii bias dimenangkan oleh si baik atau si jahat, tapi umumnya si Jahat tersebut dapat melarikan diri dengan membawa apa yang diingininya.

6. Gara-Gara
Gara-gara ini adalah adegan lawak yang dilakukan oleh para Punakawan (Cepot, Dawala, Gareng) untuk menghibur ksatria asuhannya yang sedang berguru di sebuah Patapan. Adegan ini biasanya sangat dinanti-nantikan penonton karena penuh canda dan tawa sehingga dapat menghilangkan rasa kantuk. Setelah lawakan usai, muncullah ksatria (tokoh utama) tersebut dengan Pendita yang menjadi gurunya. Sang Guru memberikan wejangan kepada muridnya. Adegan diakhiri dengan perginya sang tokoh utama diiringi oleh para Punakawan untuk menunaikan Darma Baktinya.

7. Perang Kembang
Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan rombongan lawan sehingga terjadi pertempuran. Dalam pertempuran ini musuh dapat dikalahkan sehingga mereka melarikan diri.

8. Perang Barubuh
Tokoh utamanya mengejar musuh sampai kenegaranya untuk menuntut balas dan menyelematkan apa yang telah dicurinya oleh pihak lawan, maka terjadilah perang besar (adegan klimaks) dan diakhiri dengan kekalahan pihak musuh. Raja musuh tersebut dapat ditawan atau ditewaskan.

9. Karatonan
Seluruh adegan biasanya berakhir di sebuah keratin dengan dihadiri oleh seluruh keluarga tokoh utama. Kesimpulan akhirnya kejahatan akan dikalahkan oleh kebajikan.

·         Waktu dan Tempat Pertunjukan

Wayang Golek Sunda dapat dipertunjukkan siang hari ataupun malam. Hal ini dikarenakan pergelaran tersebut tidak menggunakan kelir seperti halnya pergelaran Wayang Kulit dari Jawa Tengah atau Jawa Timur.

Pertunjukan siang hari biasanya dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 16.00 WIB, sedangkan pertunjukan malam hari diselenggarakan mulai pukul 21,30 sampai menjelang azan Subuh.

Tempat pertunjukan bias dilaksanakan dimana saja, di dalam ruang tertutup atau di tempat terbuka asal tempat tersebut mampu menampung jumlah pemain dan penontonnya. Baik di dalam ruangan ataupun di tempat terbuka pergelaran wayang golek membutuhkan panggung. Panggung tersebut biasanya lebih tinggi dari pada kedudukan penonton, hal ini dimaksudkan agar para penonton tersebut dapat melihat dengan jelas jalannya pertunjukan.

Di atas panggung dipasang dua batang pohon pisang (gedebog) yang panjangnya kurang-lebih 1,5 meter sebagai area permainan atau untuk menancapkan wayang. Posisi kedua gedebog itu ditinggikan sekitar 80 cm dengan memakai penopang dari kayu yang telah dosediakan. Di kanan-kiri area pertunjukan dipasang pula gedebog dengan posisi yang lebih rendah, fungsinya adalah untuk menancapkan wayang-wayang yang sedang tidak terpakai. Wayang-wayang tersebut dipasang berjajar menurut aturan yang telah baku.

 

permodalan koperasi ,jenis serta bentuk koperasinya

11 Jan

kelompok 3

nama anggota :

1.aripin 11212143

2.Dinar aviyani 12212173

3.shela septiana 16212971

4. Nadya mutia sari 16212216

5.putri nurul fatma 15212782

6.imas raras 13212654

7.yogie pramono 17212841

8.dian wahyu ningsih 12212046

9.rizka oktavia 16212535

 

A.    Jenis-Jenis Koperasi

  1. Penjelasan jenis Koperasi:
    Dasar penjenisan adalah kebutuhan dari dan untuk maksud efisiensi karena kesamaan aktivitas atau keperluan ekonominya
  2. Koperasi mendasarkan perkembangan pada potensi ekonomi daerah kerjanya.
  3. Tidak dapat dipastikan secara umum dan seragam jenis koperasi yang mana yang diperlukan bagi setiap bidang. Penjenisan koperasi seharusnya diadakan berdasarkan kebutuhan dan mengingat akan tujuan efisiensi.

 

Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat, yakni KUD dan KSP.KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada masa pemerintahan orde baru.Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh dan berkembang dalam era globalisasi saat ini.KUD dan KSP hanyalah contoh dari sekian jenis koperasi.
Sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 25/1992 tentang Perkoperasian, bahwa “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”
Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan, koperasi memiliki tujuan untuk kepentingan anggotanya antara lain meningkatkan kesejahteraan, menyediakan kebutuhan, membantu modal, dan mengembangkan usaha.
Dalam praktiknya, usaha koperasi disesuaikan dengan kondisi organisasi dan kepentingan anggotanya.Berdasar kondisi dan kepentingan inilah muncul jenis-jenis koperasi.

 

A.    Jenis koperasi berdasarkan fungsinya :

  1. Koperasi Konsumsi
  2.  Koperasi Jasa
  3. Koperasi Produksi

 

1.        Koperasi Konsumsi

Koperasi ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Yang pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah dibantingkan di tempat lain, karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.

2.      Koperasi Jasa

Fungsinya adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para anggotanya. Tentu bunga yang dipatok harus lebih renda dari tempat meminjam uang yang lain.

3.      Koperasi Produksi

Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu serta membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut. Sebaiknya anggotanya terdiri atas unit produksi yang sejenis.Semakin banyak jumlah penyediaan barang maupun penjualan barang maka semakin kuat daya tawar terhadap suplier dan pembeli.

 B.     Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerahkerja

1. Koperasi Primer

2. Koperasi Sekunder

 

1.        Koperasi Primer

Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan.

2.      Koperasi Sekunder

Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.

 

 Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :

  a. koperasi pusat – adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer

  b. gabungan koperasi – adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat
 c. induk koperasi – adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi

 

C.    Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya

1.        Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

2.      Koperasi Serba Usaha (KSU)

3.      Koperasi Konsumsi

4.      Koperasi Produksi

 

1.        Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota.Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”

2.      Koperasi Serba Usaha (KSU)

adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel.

3.      Koperasi Konsumsi

adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, perabot rumah tangga.

4.      Koperasi Produksi

Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama.Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.

 

 

D.    Jenis Koperasi berdasarkan keanggotaannya

1.        Koperasi Unit Desa (KUD)

2.      Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

3.      Koperasi Sekolah

 

 

1.        Koperasi Unit Desa (KUD)

adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan.. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.

2.      Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri (anggota).KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.

3.      Koperasi Sekolah

Koperasi Sekolah memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa.Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain.Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.

E. Jenis Koperasi Menurut PP No. 60/1959 :

  • Koperasi Desa
  • Koperasi Pertanian
  • Koperasi Peternakan
  • Koperasi Industri
  • Koperasi Simpan Pinjam
  • Koperasi Perikanan
  • Koperasi Konsumsi

F. Jenis Koperasi Menurut Teori Klasik :

  • Koperasi Pemakaian
  • Koperasi Penghasilan atau Produksi
  • Koperasi Simpan Pinjam

G.KETENTUAN PENJENISAN KOPERASI SESUAI UU NO. 12/1967

  • Penjenisan koperasi didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan dalam masyarakat yang homogen karena kesamaan aktivitas atau kepentingan ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota-anggotanya.
  • Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan perkembangan Koperasi Indonesia, di tiap daerah kerja hanya terdapat satu Koperasi yang sejenis dan setingkat.

 

B.  BENTUK – BENTUK KOPERASI

Dalam pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa koperasi dapat berbentuk koperasi primer atau koperasi sekunder. Dalam penjelasan pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 disebutkan bahwa pengertian koperasi sekunder meliputi semua koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi primer dan atau koperasi sekunder, berdasarkan kesamaan kepentingan dan tujuan efisiensi, baik koperasi sejenis maupun berbeda jenis atau tingkatan. Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya tiga koperasi yang berbadan hukum baik primer maupun sekunder.Koperasi sekunder didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan mengembangkan kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya.Oleh sebab itu, pendirian koperasi sekunder harus didasarkan pada kelayakan untuk mencapai tujuan tersebut. Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang dengan jumlah anggota minimal 20 orang, yang mempunyai aktivitas, kepentingan, tujuan, dan kebutuhan ekonomi yang sama. Koperasi primer memiliki otonomi untuk mengatur sendiri jenjang tingkatan, nama, dan norma-norma yang mengatur kehidupan koperasi sekundernya.
Dalam pasal 24 ayat 4 UU No. 25 Tahun 1992 disebutkan bahwa hak suara dalam koperasi sekunder dapat diatur dalam anggaran dasar dengan mempertimbangkan jumlah anggota dan jasa usaha koperasi anggota secara seimbang. Dengan demikian, di dalam koperasi sekunder tidak berlaku prinsip satu anggota satu suara, tetapi berlaku prinsip hak suara berimbang menurut jumlah anggota dan jasa usaha koperasi anggotanya.Prinsip ini dianut karena kelahiran koperasi sekunder merupakan konsekuensi dari asas subsidiary, yaitu adanya pertimbangan ada hal-hal yang tidak mampu dan atau tidak efisien apabila diselenggarakan sendiri oleh koperasi primer.Keberadaan koperasi sekunder berfungsi untuk mendukung peningkatan peran dan fungsi koperasi primer.Oleh sebab itu, semakin banyak jumlah anggota koperasi primer, semakin besar pula partisipasi dan keterlibatannya dalam koperasi sekunder.Kedua hal tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengatur perimbangan hak suara.
Bentuk Koperasi Sesuai PP NO. 60/1959 :

  • Koperasi Primer
  • Koperasi Pusat
  • Koperasi Gabungan
  • Koperasi Induk

Sesuai Wilayah Admistrasi Pemerintah :

  • Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa
  • Di tiap daerah tingkat II ditumbuhkan pusat koperasi
  • Di tiap daerah tingkat I ditumbuhkan gabungan koperasi
  • Di ibu kota ditumbuhkan induk koperasi

 

Koperasi menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 15 “Koperasi dapat berbentuk Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder.”
Bentuk Koperasi menurut PP No.60 tahun 1959:
Dalam PP No.60 tahun 1959 (pasal 13 bab IV) dikatakan bahwa bentuk kopeasi ialah tingkat-tingkat koperasi yang didasarkan pada cara-cara pemusatan, penggabungan dan perindukannya.
Dari ketentuan tersebut,maka didapat 4 bentuk koperasi,yaitu:

a.      Primer

Koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan.Biasanya terdapat di tiap desa ditumbuhkan koperasi primer.

b.      Pusat

koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer di tiap daerah Tingkat II (Kabupaten) ditumbuhkan pusat koperasi.

c.      Gabungan

Koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat di tiap daerah Tingkat I (Propinsi) ditumbuhkan Gabungan Koperasi.

d.      Induk

koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi, di Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi.
Keberadaan dari koperasi-koperasi tersebut dijelaskan dalam pasal 18 dari PP 60/59, yang mengatakan bahwa:
a. Di tiap-tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa
b. Di tiap-tiap daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi
c. Di tiap-tiap daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi
d. Di IbuKota ditumbuhkan Induk koperasi
Bentuk koperasi menurut UU No.12 tahun 1967:
Undang-undang No.12 tahun 1967 tentang Pokok-pokok perkoperasian masih mengaitkan bentuk-bentuk koperasi itu dengan wilayah administrasi pemerintahan (pasal 16) tetapi tidak secara ekspresif mengatakan bahwa koperasi pusat harus berada di IbuKota Kabupaten dan Koperasi Gabungan harus berada ditingkat Propinsi.
Pasal 16 butir (1) Undang0undang No.12/1967 hanya mengatakan: daerah kerja koperasi Indonesia pada dasarnya, didasarkan pada kesatuan wilayah administrasi Pemerintahan dengan memperhatikan kepentingan ekonomi.

 

Ø Koperasi Primer

Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang.Koperasi primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 orang.
Yang termasuk dalam koperasi primer adalah:
a. Koperasi Karyawan
b. Koperasi Pegawai Negeri
c. KUD

Ø Koperasi Sekunder

Koperasi Sekunder merupakan koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi koperasi.
Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi.Koperasi sekunder dibentuk sekurang-kurangnya 3 koperasi.
Yang termasuk dalam koperasi sekunder adalah:

  Induk-induk koperasi

 1. Arti Modal Koperasi

     Simpanan sebagai istilah penamaan modal koperasi pertama kali digunakan dalam UU 79 tahun 1958, yaitu UU koperasi pertama setelah kemerdekaan. Sejak saat itu sampai sekarang modal koperasi adalah simpanan.

 

2. Sumber Modal

A. Sumber – sumber Modal Koperasi (UU NO.12/1967)

     • Simpanan Pokok

     • Simpanan Wajib

     • Simpanan Sukarela

     • Modal Sendiri

 

B. Sumber – Sumber Modal Koperasi (UU NO.25/1992)

     • Modal Sendiri (equity capital)

     • Modal Pinjaman (dept capital)

 

    Modal sendiri terdiri dari :

 

    1. Simpanan pokok

        Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.

 

    2. Simpanan wajib

        Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota dalam jangka waktu tertentu. Biasanya dibayar tiap bulan

 

    3. Simpanan sukarela

        Simpanan sukarela merupakan simpanan yang jumlah dan waktu pembayarannya tidak ditentukan. Simpanan sukarela dapat diambil anggota sewaktu-waktu.

 

    4.Dana cadangan

       Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha (SHU). Dana cadangan berfungsi untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

 

    5. Dana hibah.

        Dana hibah adalah dana pemberian dari orang atau lembaga lain kepada koperasi.

Modal pinjaman dapat berasal dari:

 

1. anggota

2. koperasi lain

3. bank

4. sumber lain yang sah

 

3. Distribusi Cadangan Koperasi

 

• Cadangan menurut UU No.25/1992 adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha yang dimasukan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

 

• Sesuai anggaran dasar yang menunjuk pada UU No. 12/1967 menentukan bahwa 25% dari SHU yang diperoleh dari usaha anggota di sisihkan untuk cadangan , sedangkan SHU yang berasal bukan dari usaha anggota sebesar 60% disisihkan untuk cadangan.

 

 

 

 

 

MANFAAT DISTRIBUSI CADANGAN

 

• Memenuhi kewajiban tertentu

• Meningkatkan jumlah operating capital koperasi

• Sebagai jaminan untuk kemungkinan – kemungkinan rugi di kemudian hari

• Perluasan usaha